Kisah Nabi Idris yang Memiliki Kecerdasaan Luar Biasa
Setelah sebelumnya kita membahas tentang kisah Nabi Adam, selanjutnya kita
akan membaca kisah nabi yang ke dua...ada yang tau siapa..? Betul nabi kedua
adalah Nabi Idris A.S
Nabi Idris adalah keturunan ke enam dari Nabi Adam, putra dari Yarid bin
Mihla'iel bin qinan bin Anusy bin Shiyth bin Adam a.s. Menurut kitab tafsir
beliau hidup 1000 tahun setelah Nabi Adam Wafat.
Gelar Nabi Idris Asadul Asad |
Nama asli Nabi Idris adalah Akhnukh (Henokh), lalu kenapa namanya menjadi
Idris, alasanya adalah karena beliau banyak mempelajari kitab-kitab dan mushaf
Nabi Adam dan Syith, Jadi Idris artinya belajar. Beliau di lahirkan di
Babilonia.
Nabi Idris adalah orang yang cerdas dan pandai juga memiliki kemauan
belajar yang tinggi. Nabi Idris adalah manusia pertama yang menulis dengan
menggunakan pena. Allah menganugrahi beberapa kepandaian kepada Nabi Idris,
diantaranya adalah Keahlian berkuda, Menulis, Berhitung dan membaca ilmu alam.
Selain itu Nabi Idris adalah manusia pertama yang menjahit pakaian.
Keahlian lain dari Nabi Idris adalah kemampuan berbicara dengan berbagai
bahasa sehingga mudah berkomunikasi dengan banyak orang. selain itu masih ada
keahlian lainya yaitu di bidang arsitektur sehingga banyak orang yang meminta bantuanya untuk mendirikan merancang bangunan.
Saat berdakwah Nabi Idris banyak menemukan hambatan dan rintangan, Namun
beliau tetap sabar menghadapinya, Dalam Al Quran di tuliskan Nabis Idris adalah
orang yang sabar karena tidak mudah putus asa dalam menghadapi rintangan. Nabi
Idris tetap mengajak orang untuk menyembah Allah walaupun mendapatkan hinaan
dan ejekan. Kesabaran Nabi Idris kemudian mendapatkan Rahmat dari Allah SWT.
Meskipun Nabi Idris terkenal dengan kesabaranya, tapi beliau bisa bertindak
tegas terhadap orang kafir yang berbuat zalim. Nabi Idris dan pengikutnya
sering mendapat kemenangan saat berperang. Beliau memiliki keberanian yang
hebat dan tidak takut akan kematian sehingga beliau di beri gelar Asadul Asad (singa
dari Segala singa).
Selama puluhan tahun berdakwah, Nabi Idris hanya mendapatkan beberapa
pengikut saja, akan tetapi beliau tetap tegar dan tetap melanjutkan dakwahnya.
Selain memiliki kepandaian yang luar biasa, Nabi Idris di kenal juga karana
baik dan saleh. Tidak pernah meninggalkan perintah Allah dan juga rajin
menjalankan ibadah puasa sepanjang masa. Hal ini membuat malaikat Izrail ingin
bertemu dengan Nabi Idris.
Kemudian malaikat maut ini meminta izin kepada Allah
untuk bisa bertemu dengan Nabi Idris dan Allah pun mengabulkan permohonanya.
Suatu hari, ketika tiba waktu berbuka puasa, Nabi Idris kedatangan tamu,
yakni Malaikat Izrail yang menyamar sebagai manusia. Izrail datang sambil
membawa beberapa buah segar dari surga dan mempersilahkan Nabi Idris untuk
memakanya. Nabi Idris pun mengajaknya untuk makan bersama, Akan tetapi anehnya
tamu tersebut tidak mau memakannya.
Kemudian Nabi Idris mengajak tamunya berjalan-jalan di sekitar rumahnya.
Ketika sampai di perkebunan, tamunya tersebut meminta izin untuk memetik buah
yang ada di kebun itu. Nabi Idris tidak mengizinkannya, Lalu beliau berkata
kepada tamunya “ Kenapa anda ingin memakan buah-buahan yang belum tentu halal
ini, sedangkan saat saya tawarkan buah yang halal anda menolaknya?”
Kemudian Malaikat Izrail Menjawab “Sesungguhnya aku hanya ingin mengujimu
saja”
Merkapuan akhirnya melanjutkan perjalanan. Selama empat hari melakukan
perjalanan bersama, Nabi Idris menemukan banyak keanehan dalam diri tamunya.
Lalu beliau bertanya siapa sesungguhnya anda? Tanya Nabi Idris dengan rasa
penasaran yang tinggi.
“ Aku adalah Malaikat Izrail” Jawab tamunya dengan mantap.
Nabi Idris pun kaget dan bertanya kepada malaikat, “Apakah engkau akan
mencabut nyawaku?”
“Tidak aku hanya ingin menemuimu karena kagum dengan kesalehanmu”
Kemudian Nabi Idris kembali bertanya kepada Malaikat Izrail “bukankah selama
4 hari ini engkau selalu bersamaku, lalu siapa yang menjalankan tugasmu untuk
mencabut nyawa manusia yang sudah tiba waktunya?”
“Sesungguhnya Allah telah melimpahkan kekuasaan padaku untuk mengmpulkan
jiwa-jiwa manusia seperti halnya dalam sebuah tempayan, kemudian apabila sudah
waktunya, aku cabut jiwa-jiwa itu dengan sangat mudah. Meskipun saat ini aku
bersamamu, aku tetap menjalankan tugas ku tanpa sepengetahuan mu” Malaikat
Izrail kembali menjelaskan.
Kemudian Nabi Idris meminta kepada Malaikat Izrail untuk mencabut nyawanya
dan kemudian mengembalikan kembali nyawanya. Saya ingin merasakan sakaratul maut
yang banyak orang bilang sangat dahsyat.
Malaikat Izrail menjawab : “ sesungguhnya aku tidak akan mencabut nyawa
manusia tanpa seizin dari Allah. Kemudian Allah mengabulkan permintaan Nabi
Idris dan mencabut nyawanya saat itu juga.
Malaikat Izrail mengangis karena
melihat manusia yang di kaguminya kesakitan. Setelah mati kemudian Allah
menghidupkan nya kembali.
Beberapa waktu kemudian, Malaikat Izrail menjelaskan bahwa waktu yang di
milikinya sudah habis. Nabi Idris pun meninggalkan surga. Dengan berat hati
beliau melangkahkan kakinya kepintu keluar besama Malaikat Izrail. Ketika
beliau sampai di depan pintu surga, tiba-tiba Nabi Idris berkata, “Wahai Izrail
aku lupa dengan sandalku yang tertinggal di surga. Bolehkah aku mengambilnya,
sedangkan engkau menunggu di sini hingga aku kembali”.
Izrail menjawab “ Silahkan aku tunggu di pintu surga ini”
Akan tetapi setelah lama menunggu, Nabi Idris belum juga muncul. Akhirnya
Malaikat Izrail menyusul Nabi Idris ke surga. Malaikat Izrail merasa heran
karena melihat Nabi Idris sedang bersantai-santai sambil menikmati
keindahan surga. Kemudian Izrail bertanya “ Wahai Idris mengapa engkau masih
disini? Bukankah sandalmu sudah ketemu, aku sudah menunggumu dari tadi”
Nabi Idris pun menjawab “Wahai Izrail aku memang memang sengaja meninggalkan
sandalku disini karena aku tidak ingin keluar dari tempat ini. Bukankah semua
mahluk hidup nantinya akan mati dan di hidupkan kembali, dan aku telah
merasakannya. Aku juga sudah melihat pedihnya
siksa neraka. Allah mengatakan bahwa siapa yang masuk surga, maka dia
akan kekal di dalamnya. Sekarang aku berada di dalam surga bagaimana mungkin
aku akan keluar lagi”
Malaikat Izrail pun menjadi bingung dengan jawaban Nabi Idris, Izrailpun
tidak memaksa Nabi Idris untuk keluar dari surga. Oleh sebab itu Malaikat
Izrail kemudian datang kepada Allah SWT dan mengadukan kejadian ini. Lalu Allah
pun menegaskan bahwa Nabi Idris boleh tinggal di surga karena dia merupakan
salah seorang penduduk surga.
Hikmah Kisah Nabi Idris :
Sosok Nabi Idris yang saleh selalu menegakan keberanan agama Allah, tidak
pernah lalai dan tatat beribadah sehingga beliau memperoleh derajat yang
tinggi. Nabi Idris tidak menggunakan kekerasaan dalam berdakwah, ini menunjukan
beliau memiliki kelembutan hati
Tidak sombong dengan segala pengetahuan dan kepandaianya. Dan tetap selalu
mengikuti dan menjalakan perintah Allah dengan cara menggunakan kepandaianya.
Inilah yang membuatnya di cintai Allah SWT.
Tingkat kesalehan yang tinggi membuat Malaikat Izrail ingin menemuinya.
Karena kesalehanya inilah permintaanya untuk merasakan kematian, juga melihat surga
dan siksa neraka di kabulkan oleh Allah SWT